yuhaaaaaaaaaaaa....

mari..mari...mari..kawan
mari berpesta.....

Kamis, 31 Maret 2011

MAU TAU TIDORE??? CEK POPOJE DAN LIHATLAH “DOI SARIBU”


Orang Tidore bias berbangga karena pulau tercinta mereka bisa terpampang pada lembar uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah. Uang kertas tersebut adalah uang kertas dengan nominal Rp. 1000 tahun emisi 2009. Pada uang kertas tersebut tampak depannya adalah pahlawan Nasional Kapitan Patimura dan tampak belakangnya ada pulau Tidore dengan Pulau Maitara. Entah usulnya siapa untuk memasang foto pada uang kertas tersebut, yang jelas kami warga Kota Tidore Kepulauan bisa bangga karena dengan adanya uang kertas tersebut bisa menjadi salah satu media promosi Kota Tidore sehingga orang di penjuru Indonesia dari Sabang sampai Merauke dapat tau dan kenal puluaTidore walaupun hanya sedikit.
Foto yang tertera dalam lembaran uang kertas Rp.1000 tersebut mengambarkan pemandangan pulau Tidore dan Maitara yang diambil dari Pulau Ternate serta ada nelayan yang sedang memancing ikan dengan perahu semang-semang. Jadi, bagi orang Tidore yang ada di rantau maupun orang-orang yang pernah mampir ke Tidore, jika anda sekalian kangen akan pulau Tidore yang kita cinta maka “cek lah popoje anda dan lihatlah doi saribu…..(end)

HEBATNYA MUSIK YANG DAPAT MERUBAH POLA PIKIR DAN GAYA HIDUP MASYARAKAT

"ini tulisan waktu masih kuliah dulu, waktu tuugas soskom semster III kalo gak salah hihihiih..."

Media musik adalah salah satu media hiburan yang banyak disukai oleh kebanyakan orang, baik dari yang kecil hingga yang tua sekalipun. Sehingga, musik dapat dibedakan kedalam berbagai kelompok dan golongan. Contoh yang paling kongkrit dan nyata dalam kehidupan kita sehari-hari seperti musik untuk anak-anak, musik untuk remaja dan musik untuk orang tua yg berusia sekitar 40 tahun keatas.
Sebenarnya musik mempunyai berbagai genre atau aliran. Mulai dari yang melangkolis sampai yang cadas. Dari genre-genre musik tersebutlah tercipta suatu pola pikir dan gaya hidup dalam masyarakat. Genre-genre musik tersebut antara lain pop, rock, jazz, punk, R N B, hiphop, underground dll. Dari genre-genre musik tersebut mempunyai style yang berbeda-beda dan juga pemahaman dan pola pikir yang berbeda-beda juga.
Dari pemahaman dan pola pikir yang berbeda-beda tersebut, terdapat ideology yang tertanam dalam genre-genre tersebut. Bahkan dari beberapa genre musik mempunyai ideology yang sangat kental sekali dan ideology tersebut telah merubah semua yang ada dalam diri para pencinta genre musik tersebut, sampai-sampai gaya hidup dan pola pikir mereka.
Sebut saja genre musik jazz. Genre musik ini telah dikenal dan dalam pandangan masyarakat sebagai genre musik orang berduit atau orang kaya. Musik ini kebanyakan berirama mellow tetapi ada unsur dance atau dansa didalamnya. Sehingga musik seperti ini menjadi musik yang dipakai oleh orang-prang borjuis untuk berdansa. Gaya atau style dari para pemusik jazz ini sangat rapi, biasanya memakai jas dan berdasi. Sehingga pola pikir masyarakat tentang musik ini adalah musik tersebut adalah musiknya orang kaya.
Contoh selanjutnya adalah genre musik punk. Genre musik ini berasal dari Negara Inggris, dan sekarang genre ini telah berkembang hamper diseluruh Negara di dunia ini termasuk Indonesia. Musik punk berlatar belakang sekelompok masyarakat yang anti terhadap aturan dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, pola pikir dan pemahaman mereka adalah bebas lepas tanpa terikat dengan aturan apapun. Hal tersebut mereka tunjukan dengan bergaya dan berdandan sangat ekstrim, seperti perching atau tindikan dimana-mana dan berpakaian yang memiliki sobek dimana-mana. Genre musik ini juga mempunyai cirri khas dalam style. Style mereka identik dengan celana jeans ketat dan sobek, baju ketat dan memakai rompi yang belel atau lusuh, serta yang paling identik dari genre musik ini adalah rambut Mohawk seperti suku Indian.
Selanjutnya genre musik hiphop. Musik hiphop adalah musik yang dijalankan dengan beat atau hentakan yang cepat dan cara melafalkan lirik lagu dilakukan dengan cepat pula. Cirri dari orang-orang yang menganut aliran musik ini adalah cara pakaian mereka yang penuh dengan bling-bling (kalung, gelang, anting dll) yang warnanya kinclong atau ngejreng seperti warna emas, perak dll. Serta selalu memakai pakaian yang kedodoran atau kebesaran. Lifestyle dari para penganut genre ini menurut pandangan masyarakat aalah gaya hidup mewah. Itu semua disebabkan karena style mereka yang selalu penuh dengan perhiasan yang mewah dibadan mereka, serta tempat nongkrong mereka yang selalu di club-club dan kafe-kafe sebab musik seperti ini memang sangat cocok dimainkan di tempat tersebut. Sehingga gaya hidup mereka terkesan mewah dan glamour.
dari sebagian contoh diatas. Kita dapat menyimpulkan bahwa musik bias merubah pola pikir, pemahaman dan gaya hidup manusia. Aliran musik jazz, dapat merubah pola pikir dan pemahaman para penganutnya agar tidak terlalu ekstrim dan selalu melangkonis seperti irama yang dilatunkan dalam musik jazz tersebut. Aliran musik punk, anderground dan metal, menanamkan pola pikir dan pemahaman yang sangat ekstrim dan bertentangan dengan apa yang terdapat dalam masyarakat. Serta gaya hidup yang bebas dan super cuek serta mengacuhkan semua pendapat negatife masyarkat kepada mereka.

Selasa, 29 Maret 2011

MERINDU PADAMU PERSITERKU

Logo Persiter Ternate

Persatuan Sepak Bola Ternate atau lebih familiar lagi dengan nama PERSITER adalah sebuah klub sepak bola kebanggaan masyarakat Moloku Kie Raha khususnya masyarakat Kota Ternate. Kebanggaan masyarakat terhadap persiter semakin besar setelah pada tahun 2006 Persiter mampu menembus ke Devisi utama Liga Indonesia yang merupakan kasta tertinggi sepak bola tanah air sebelum munculnya Liga Super Indonesia (LSI). Kebanggaan tersebut dirasakan Masyarakat karena adanya perwakilan klub sepak bola dari Maluku Utara yang bisa unjuk gigi dikancah persepak bolaan nasional dan bersaing dengan klub-klub papan atas seperti Persipura, PSM, Persebaya dll. Namun, yang menjadikan masyarakat Maluku Utara bersedih karena terhitung mulai tahun 2007 persiter tidak pernah muncul lagi dijagad persepakbolaan nasional. Persiter waktu itu tidak lolos verifikasi dari Badan Liga Nasional untuk dapat berpartisipasi dalam LSI yang waktu itu baru dibentuk.
Mati surinya Persiter membuat masyarakat Maluku Utara khususnya Kota Ternate merindukan lagi penampilan tim kesayangan mereka di lapangan hijau. Rasa kehilangan yang sangat besar dirasakan oleh para pendukung setianya yang menamakan diri mereka “SUPERMAN” atau suporter persiter mania. Rasa kehilangan bukan hanya dari kalangan superman saja, tetapi masyarakat awam juga merasakan demikian mengingat sepakbola adalah olahraga rakyat yang mendunia. Eforia sepakbola kadang kala bisa mengalahkan  panasnya situasi politik saat kampanye pemilu kada. Masyarakat sangat mengharapkan ada tangan-tangan jenius dari para pecinta bola untuk membangkitkan lagi persepak bolaan Maluku Utara melalui Persiter. Bahkan pada media-media masa lokal banyak bermunculan komentar-komentar pembangkit semangat dari pecinta sepak bola MalukuUtara pada kolom surat pembaca agar persiter kembali eksis melalui Liga Premier Indonesia (LPI) yang dianggap illegal oleh PSSI. Artinya masyarakat menghendaki munculnya kembali persiter dengan cara apapun walaupun dengan cara yang dianggap illegal sekalipun.(end)